Tingkatkan Keterlibatan, Ruang Literasi LPW NTB Sambut Kohati Tour To Teach
LPW NTB – Ruang Literasi LPW NTB, terus menunjukan pergerakan yang meyakinkan untuk merawat literasi di NTB. Program Ruang Literasi yang digagas semenjak pertengahan tahun 2020, dilaksanakan di berbagai tempat dan ragam media maupun metode. LPW NTB mengembangkan strategi untuk menggelorakan literasi, terutama fokus pada pembangunan pilar utama di LPW Library sebagai pusat pergerakan untuk memperkuat dan memantabkan langkah.
Semenjak dibuka pada 7 November 2020, LPW Library terus menebarkan pesona, menularkan semangat dan berhasil mencuri perhatian berbagai kalangan untuk bekerja sama. Sebelumnya, Anggota DPD RI Dapil NTB, Evi Apita Maya, secara resmi telah menyerahkan buku, dan melakukan rapat terbatas dengan LPW NTB, Perpustakaan Daerah dan Asosiasi Pustakawan NTB. Agenda tersebut sekaligus membuka komunikasi maupun kerjasama antar pihak untuk saling terhubung dalam membangun literasi di NTB.
Untuk meningkatkan gerakan, LPW NTB juga melibatkan warga, pegiat literasi, penulis, komunitas, kampus, organisasi masyarakat maupun mahasiswa. LPW NTB juga terus melakukan advokasi dan dukungan kepada pemerintah desa maupun warga yang ingin membuka perpustakaan sejenis.
Salah satu organisasi kemahasiswaan yang terus mendukung yaitu Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Mataram, setelah mengirim kadernya, kini melalui “Kohati Tour To Teach”, HMI-Wati secara resmi melakukan kunjungan untuk melaksanakan program peningkatan kemampuan kader melalui “Kohati Tour To Teach”
Direktur LPW NTB, Taufan menyambut baik keinginan Kohati FKIP UNRAM untuk melaksanakan program “Kohati Tour To Teach”. Karena hal itu merupakan wujud kesadaran dan gerakan untuk sama-sama membangun NTB.
Menurut Taufan, pada dasarnya keberadaan Ruang Literasi bukan hanya satu tempat, namun dengan adanya titik gerakan di LPW Library, bermaksud menyebarkan getaran seluruh NTB, sehingga mampu menularkan gerakan di setiap wilayah, terutama desa.
“LPW Library yang ada disini, di samping berfungsi sebagai perpustakaan dan pembukaan kelas belajar, juga sebagai identitas dan pusat pikiran. Ruang Literasi harus terwujud dimanapun. Tentu tidak bisa hanya kita yang bergerak, namun membutuhkan semua energi dari masyarakat, dengan adanya LPW Library, juga hendak mengirimkan pesan kepada setiap orang untuk bergerak bersama,” ungkap Taufan.
“Spirit Ruang Literasi adalah membangun peradaban, dengan cara ini kita juga ingin menyediakan media kepada anak-anak kita, kita perlu memberikan bayangan maupun prediksi gerak masa depan, memberikan banyak pilihan untuk mimpi dan tatanan kehidupan kelak. Kita pun punya tugas untuk mewarsikan suasana kebahagiaan yang akan terus tertanam dalam memori dewasanya kelak”, tutupnya
Laporan: M. Azhar
Dokumentasi:



