Pilu Lombok Barat: Jalan Rusak Berat Meningkat, Luas Panen Padi Menurun, Penduduk Miskin Bertambah
Kabupaten Lombok Barat, alami pukulan berat. Data yang dicatat oleh Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukan kondisi jalan rusak berat meningkat, luas panen padi mengalami penurunan hingga kondisi penduduk miskin bertambah. Walau demikian, juga tercatat beberapa aspek mengalami perbaikan dan peningkatan.
Jumlah penduduk Lombok Barat tahun 2023 yaitu sebesar 753,65 ribu, hasil proyeksi 2024 yaitu tercatat sebesar 765,05 ribu. Dari data BPS, jumlah penduduk miskin di Lombok Barat mengalami kenaikan tahun 2023 dibandingkan dengan tahun 2022, yaitu 99,00 ribu tahun 2022 dan tahun 2023 sebesar 102,71. Dibanding tahun sebelumnya, pada 2019 yaitu 105,04 ribu, tahun 2020 sebesar 100,25 dan tahun 2021 sebesar 105,24.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Lombok Barat tahun 2023 yaitu 72,18. IPM tersebut, menempatkan Lombok Barat pada posisi keempat dari 10 Kabupaten/kota di NTB. IPM tertinggi masih dipegang oleh Kota Mataram (81,15), sementara paling rendah yaitu Lombok Utara (68,02), walau demikian Lombok Utara mengalami pertumbuhan IPM paling tinggi dari seluruh Kabupaten/Kota.
Sementara itu, terjadi penurunan luas panen padi di Lombok Barat bersama Lombok Utara dan Kota Mataram. Total luas panen padi di NTB pada 2023 sebesar 287,51 ribu hektare, dengan luas panen tertinggi pada bulan Maret sebesar 73,77 ribu hektare dan luas panen terendah pada bulan Desember, yaitu sekitar 5,38 ribu hektare. Jika dibandingkan dengan 2022, luas panen padi 2023 mengalami peningkatan sebesar 17,42 ribu hektare (6,45 persen).
Jika dilihat secara lebih detail menurut kabupaten/kota, tiga kabupaten/kota yang memberikan kontribusi luas panen padi terbesar pada 2023, yaitu Lombok Tengah, Sumbawa, dan Lombok Timur dengan luas panen masing-masing sebesar 72,41 ribu hektare, 56,58 ribu hektare, dan 44,70 ribu hektare. Selama 2023, terdapat sebanyak 3 kabupaten/kota yang mengalami penurunan luas panen padi dibandingkan 2022. Sementara itu, 7 kabupaten/kota lainnya mengalami peningkatan luas panen padi pada 2023 dibandingkan tahun sebelumnya.
Tiga kabupaten/kota yang memberikan kontribusi terbesar terhadap peningkatan luas panen padi pada 2023 dibandingkan 2022, ialah Bima, Dompu, dan Lombok Tengah. Ketiga kabupaten/kota tersebut mengalami peningkatan luas panen yang cukup signifikan dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya, masing-masing sebesar 9,11 ribu hektare, 2,77 ribu hektare, dan 2,15 ribu hektare.
Dilihat dari infrastruktur pendukung jalan. Persentase panjang jalan menurut permukaan, di Lombok Barat yaitu sebesar 93% aspal/paved, 4 % kerikil, 3% lainnya. Dari persentase tersebut, rincian pada tahun 2023 aspal sebesar 533,59 km, Kerikil 22,30 km, tanah 1,90 km, lainnya 13,78 km. Kenaikan signifikan yaitu permukaan lainnya dibanding tahun sebelumnya.
Terkait dengan kondisi jalan, menurut kewenangannya, panjang jalan kebupaten yaitu 571,58 pada tahun 2023. Angka tersebut tercatat sama dengan tahun 2021 dan 2022.
Kondisi jalan dengan kategori baik terus mengalami peningkatan yaitu pada tahun 2021 hingga 2023, berturut pada angka: 263,48 km, 289,79 km, dan 307,13. Kondisi sedang mengalami penurunan yaitu: 134,09 km, 120,59 km, dan 117,75 km.
Jalan kondisi rusak juga mengalami penurunan yaitu berturut tahun 2021-2023: 152,12 km, 130,26 km, dan 113,53 km. Sebaliknya, jalan kondisi ruisak berat mengalami kenaikan yaitu berturut tahun 2021-2023: 21,89 km, 30,94 km dan 33,18 km.
Editor: Tim Advokasi LPW NTB
Sumber Referensi:
Badan Pusat Statistik, Kabupaten Lombok Barat dalam Angka 2024
Badan Pusat Statistik Nusa Tenggara Barat (BPS NTB), dalam dokumen “Luas Panen dan Produksi Padi di NTB 2023 (Hasil Kegiatan Pendataan Statistik Pertanian Tanaman Pangan Terintegrasi dengan Metode Kerangka Sampel Area)”, Volume 6, 2024. Publikasi pada www.ntb.bps.go.id, 17 September 2024.