OPINI

Pancasila di Era Milenial 4.0

0Shares

Oleh: Ainun Safitri – Mahasiswa PGSD Universitas Muhammadiyah Malang

Pancasila merupakan pedoman bagi kehidupan berbangsa dan bernegara, pancasila ini ditetapkan untuk membuat Negara ini mempunyai akhlak yang berdasarkan lima sila itu. Dimana salah satu contoh isi pancasila yang dapat di petik yaitu bangsa Indonesia harus menjadi bangsa yang beragama jadi apapun agamanya yang penting menjadi orang yang beriman dan meyakini agamanya, melaksanakan ajaran agamanya.

Peran Pancasila dan pesatnya teknologi saat ini kerap terabaikan padahal Pancasila dapat membangun karakter positif dalam berperilaku di era milenial khususnya bersosial media. Pemerintah saat ini membuat silabus yang berkaitan dengan karakter dari kalangan milenial, BPIP dapat menggunakan instrumen riset guna menggali persepsi kaum milenial dalam memahami pentingnya ideologi Pancasila di era 4.0.

Berbicara Pancasila di depan kalangan milenial tidak tepat jika terlalu filosofis, menjejali dengan teori-teori. Narasinya perlu dikemas sedemikian rupa sesuai dengan bahasa kalangan milenial, yang pada dasarnya merupakan masyarakat awam, ataupun literasinya minim. Maka dari itu sangat perlu konten sederhana, terutama dalam konteks pemanfaatan digital dan pemahamannya diharapkan  mampu diaplikasikan oleh kaum milenial. Dua arus utama yang dibutuhkan untu kembali memupuk ideologi Pancasila mulai dari sektor pendidikan hingga peran penting Badan Pembinaan Ideologi Pancasila.

Selain itu juga, diperlukannya struktur dan kultur. Dimana kultur yaitu yang berkaitan dengan media dan pendidikan tetapi harus dikawal secara struktur maka kita sudah memastikan bahwa pancasila itu akan tersosialisasi secara baik dan benar. Tingginya toleransi dalam bersikap merupakan indikator dalam keberhasilan menggaungkan pancasila di era milenial, namun hal ini harus selaras dengan kebijakan pemerintah yang menciptakan keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.

Industri

Derasnya arus teknologi informasi dan komunikasi di era industri 4.0 tidak hanya menimbulkan dampak positif tetapi juga dapat memicu efek negatif.  Media yang awal kemunculannya hanya berfungsi satu arah, kini dengan kecanggihannya dapat berfungsi Multi arah.

Media pemerintah dan masyarakat sipil harus membentuk simbiosis mutualisme agar tercipta kehidupan yang aman dan damai dalam bangunan kokoh kebinhekaan, jangan malah membentuk simbiosis parasitisme yang dapat menyuburkan benih-benih radikalisme dan menghancurkan tatanan pancasila sebagai ideologi bangsa.

Jika Pancasila sebagai ideologi bangsa dipahami dan diamalkan terutama oleh kalangan milenial maka tidak akan dengan mudahnya terprovokasi oleh radikalisme, malah justru akan berusaha sekuat tenaga memberantas tindakan radikalisme baik di dunia nyata maupun dunia maya. Hal ini dapat diupayakan melalui pendidikan literasi media berbasis Pancasila.

Pendidikan dewasa ini harus di integrasikan dengan Pancasila sebagai nasional character building bisa melalui Pancasila akademik 4.0 yaitu pendidikan berbasis Pancasila. Generasi milenial banyak menghabiskan waktunya dengan gadget dalam sehari. Generasi saat ini harus menjadi generasi yang cerdas bukan hanya cerdas otaknya tetapi juga harus cerdas hidupnya, jadi harus mempunyai prinsip – prinsip yang mengarah kepada harkat dan martabat yang tinggi dan juga ikut melaksanakan ketertiban dunia, generasi milenial 4.0 harus cerdas sehingga bisa membawa Indonesia kepada kejayaan.

Dengan kata lain kita tidak bisa membawa Indonesia kepada kejayaan jika tidak cinta tanah air, kita harus berdikari, berdiri di kaki sendiri dan memperbaiki diri salah satu contohnya melalui penerapan Pancasila dikedupan sehari – hari. Generasi  milenial 4.0 memanfaatkan digital sebagai sumber utama, oleh karena itu berperan aktif harus di utamakan dalam bersosial media yang berhubungan dengan nilai pancasila, dan jangan sampai semakin berkembangnya zaman pancasila ditinggalkan begitu saja dengan alasan apapun karena pada dasarnya Pancasila merupakan ideologi bangsa Indonesia.

Jika Pancasila menjadi acuan generasi sekarang, maka implementasi nilai – nilai Pancasila akan mudah terlihat misalnya Pancasila dapat memberikan solusi di tengah adanya keberagaman ideologi seperti sosialis dan liberal apalagi generasi sekarang otaknya sudah di penuhi dengan yang namanya game online, keberadaan game tersebut terdapat dampak negative dan juga dampak positif. Dampak negatifnya yaitu hilangnya kepedulian dengan lingkungan sekitar, kurang bersosialisasi dengan masyarakat, semakin tingginya penggunaaan bahasa kasar, pengaruh terhadap kesehatan, sedangkan dampak positifnya yaitu menambah aktivitas otak, melati kefokusan.

Tantangan Ideologi Pancasila di Era Digital

Teknologi digital menyebabkan terjadinya perubahan besar di dunia, manusia telah dimudahkan dalam melakukan akses terhadap informasi melalui banyak cara serta dapat menikmati fasilitas dari teknologi digital dengan bebas, seluruh aktivitas bisa dilakukan hanya melalui dawai di genggaman. Namun, bak dua sisi mata uang dampak negatif muncul pula sebagai mengancam tindak kejahatan terfasilitasi perilaku – perilaku tak sesuai norma bangsa dan merusak mental generasi muda.

Informasi – informasi palsu yang merambah ke berbagai sisi kehidupan seperti ekonomi, politik, sosial budaya bahkan mampu menggoyak kedamaian bangsa. Indonesia harus mejaga diri agar tidak terjerumus dalam adiksi terhadap dunia digital pada sisi yang membahayakan kehidupan berbangsa dan bernegara, dan menguatkan kembali nilai – nilai pancasila menjadi salah satu jalannya.

Pembumian Pancasila yang pertama kita pahami, kita hayati dan kita amalkan Pancasila bagi generasi sekarang yaitu secara sederhana kita menyebut Pancasila sebagai dasar, lalu Bhineka Tunggal Ika sebagai sebuah kepahaman kita. Merawat keragaman bangsa juga merupakan implementasi dari nilai pancasila, dalam kerangka Pancasila kita harus punya titik pijak, titik temu dan titik tuju. Titik pijak kita merdeka dengan memiliki kapasitas, kapabilitas dan akseptabilitas. Titik temu yaitu semua kita harus bahagia dengan Indonesia yang sedang pada zaman 4.0 dan titik tujunya Indonesia harus abadi ke generasi milenial sebagai pancasila panutan utama dalam tatanan berbangsa dan  bernegara.

Terpenting adalah menyusun formula dan metode untuk penanaman nilai – nilai ideologi Pancasila terutama pada generasi milenial. Metodenya digunakan perlu menyesuaikan dengan perkembangan dunia digital saat ini.  Misalnya dengan memanfaatkan wadah teknologi digital untuk saling berkomunikasi dengan sesama, sharing informasi yang bermanfaat dan lainnya. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Follow Us

Follow us on Facebook Subscribe us on Youtube Contact us on WhatsApp