Info WilayahULASAN

Kota Bima, IPM tetap Urutan Dua, Indeks Kedalaman dan Keparahan Kemiskinan Meningkat

0Shares

INFO WILAYAH – Pada tahun 2023, populasi Kota Bima mencapai 161.362 jiwa, sebanyak 8,67 persen dari total penduduk berada dalam kondisi miskin. Angka tersebut sedikit mengalami penurunan dari tahun sebelumnya pada angka 8,80 persen. Akan tetapi, Indeks Kedalaman Kemiskinan dan Indeks Keparahan Kemiskinan Kota Bima tahun 2023 meningkat. Indeks Kedalaman Kemiskinan meningkat dari 1,28 menjadi 1,50, sedangkan Indeks Keparahan Kemiskinan menjadi 0,33 dari sebelumnya 0,27 sehingga ketimpangan pengeluaran diantara penduduk miskin meningkat.

Indeks Kedalaman Kemiskinan (Poverty Gap Index-P1) merupakan ukuran rata-rata kesenjangan pengeluaran masing-masing penduduk miskin terhadap garis kemiskinan. Semakin tinggi nilai indeks, semakin jauh rata-rata pengeluaran penduduk dari garis kemiskinan.

Indeks Keparahan Kemiskinan (Poverty Severity Index-P2) memberikan gambaran mengenai penyebaran pengeluaran di antara penduduk miskin. Semakin tinggi nilai indeks, semakin tinggi ketimpangan pengeluaran di antara penduduk miskin.

Pada kondisi Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tahun 2023, secara umum di semua Kabupaten/Kota di Nusa Tenggara Barat mengalami kenaikan. IPM tertinggi adalah Kota Mataram dengan nilai 81,15 poin diikuti oleh Kota Bima dengan nilai 78,24 poin. IPM Kota Bima jauh berada di atas IPM Provinsi Nusa Tenggara Barat yang hanya 72,37 poin. Jumlah penduduk miskin di Nusa Tenggara Barat tahun 2017 sampai 2023 fluktuatif. Kabupaten/Kota yang memiliki jumlah penduduk miskin terbanyak adalah Kabupaten Lombok Timur dengan 197,63 ribu jiwa diikuti Kabupaten Lombok Tengah 232,73 ribu jiwa. Sedangkan Kota Bima menjadi kabupaten/kota dengan penduduk miskin paling sedikit (16,53 ribu jiwa).

Kota Bima memiliki luas wilayah 222,25 km2. Terletak antara 118 ⁰ 41’ – 118 ⁰48’ Bujur Timur dan 8 ⁰20’ – 8 ⁰30’ Lintang Selatan. Kota Bima berbatasan dengan Kecamatan Ambalawi, Kabupaten Bima di sebelah utara, di sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Wawo, Kabupaten Bima, di Sebelah selatan dengan Kecamatan Palibelo, Kabupaten Bima dan di sebelah barat berbatasan dengan Teluk Bima.

Kota Bima terdiri dari 5 kecamatan, dengan 41 kelurahan. Kecamatan dengan jumlah kelurahan terbanyak adalah Kecamatan Raba berjumlah 11 kelurahan. Sedangkan kecamatan dengan kelurahan paling sedikit adalah Kecamatan Asakota dan Rasanae Barat yaitu masing-masing 6 kelurahan.

Asakota merupakan kecamatan yang memiliki luas area terbesar, yaitu 69,03 km2 sedangkan Kecamatan Rasanae Barat merupakan kecamatan tersempit dengan luas wilayah hanya 10,14 km2. Jarak antara ibukota Kota Bima (Raba) dengan ibukota Kecamatan berkisar antara1,20 sampai 6,00 km.

Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kota Bima pada tahun 2023 sejumlah 3.327 orang. Terdiri dari 1.498 laki-laki dan 1.829 perempuan. Jumlah ini menurun dibandingkan tahun 2022 yang secara total berjumlah 3.503 orang.

Anggota DPRD Kota Bima tahun 2023 berjumlah 25 orang dengan rincian 21 orang laki-laki dan 5 orang perempuan. Sepanjang tahun 2023, DPRD Kota Bima telah mengeluarkan 14 peraturan daerah, 19 keputusan DRPD dan 2 keputusan pimpinan DPRD.

Berdasarkan Proyeksi Penduduk Kota Bima Tahun 2022 – 2035 (Hasil Sensus Penduduk 2020), jumlah penduduk Kota Bima tahun 2023 adalah 161.362 jiwa. Dari 161.362 jiwa, terdapat 80.085 orang laki-laki dan 81.277 orang perempuan. Kecamatan dengan jumlah penduduk tertinggi berdasarkan hasil Proyeksi Penduduk Kota Bima Tahun 2022 – 2035 adalah Kecamatan Raba dengan jumlah penduduk 40.160 jiwa. Sedangkan yang paling sedikit adalah Kecamatan Rasanae Timur yaitu 19.475 jiwa

Total angkatan kerja di Kota Bima pada tahun 2023 adalah sebesar 91.046 orang, dimana yang bekerja adalah sebanyak 87.794 orang dan yang menganggur sebesar 3.252 orang.

Kota Bima memiliki jumlah penduduk usia kerja sebanyak 116.598 orang dan 78,09 persen diantaranya merupakan angkatan kerja yang didominasi tamatan pendidikan Sekolah Menengah Atas. Dari total angkatan kerja tersebut, sebanyak 96,43 persen diantaranya dalam kondisi bekerja sedangkan sisanya adalah pengangguran. Dalam aspek kesehatan, Kota Bima hanya memiliki 1 (satu) rumah sakit umum yang terletak di kecamatan Asakota. Selain itu, terdapat 7 (tujuh) puskesmas, 5 (lima) klinik pratama, 174 posyandu, serta 45 praktik dokter dan bidan. Ketersediaan fasilitas kesehatan di Kota Bima tidak mengalami perkembangan dari tahun sebelumnya. Akan tetapi, terdapat peningkatan jumlah tenaga kesehatan dari 889 orang menjadi 919 orang.

Gambaran Pendidikan dapat dicerminkan melalui beberapa indikator seperti Angka Partisipasi Murni (APM) dan Angka Partisipasi Kasar (APK). APM Kota Bima Tahun 2023 untuk jenjang SD mencapai 99,79 persen. Hal ini berarti hampir seluruh penduduk usia 7-12 tahun di Kota Bima bersekolah pada jenjang yang sesuai, yaitu di jenjang SD/ sederajat. Sementara itu APM untuk jenjang SMP dan SMA di Kota Bima pada tahun yang sama secara berturutturut sebesar 78,46 dan 65,10.

Selain APM, indikator yang juga digunakan untuk melihat tingkat partisipasi sekolah adalah APK. APK jenjang SD di Kota Bima tahun 2023 mencapai 109,46 persen. Nilai APK bisa lebih dari 100 persen karena populasi murid yang bersekolah pada suatu jenjang pendidikan tertentu mencakup anak di luar batas usia sekolah pada jenjang pendidikan tersebut. Penyebabnya adalah adanya pendaftaran siswa usia dini, pendaftaran siswa yang telat bersekolah, atau pengulangan kelas. Hal ini juga dapat menunjukkan bahwa wilayah tersebut mampu menampung penduduk usia sekolah lebih dari target yang sesungguhnya.

APK yang tinggi menunjukkan tingginya tingkat partisipasi sekolah, tanpa memperhatikan ketepatan usia sekolah pada jenjang pendidikannya. Sementara itu APK untuk jenjang SMP dan SMA di Kota Bima pada tahun yang sama secara berturut-turut sebesar 96,60 dan 100,51.

Mayoritas penduduk Kota Bima beragama Islam, yaitu sekitar 98,69%. dan sisanya sekitar 1,31 persen beragama Protestan, Katholik, dan Hindu. Hal ini sejalan dengan jumlah rumah peribadatan yang didominasi oleh mesjid dan mushola yaitu sebanyak 387 bangunan, gereja sebanyak 8 bangunan, dan pura sebanyak 3 bangunan.

Pada tahun 2023, Pertanian tanaman pangan Kota Bima didominasi oleh produksi padi sawah dan jagung. Total luas panen untuk masing-masing komoditas tersebut yaitu 3.331 dan 7.409 hektar. Sementara itu, produksi tanaman perkebunan didominas oleh jambu mente sebesar 147,52 ton diikuti dengan kemiri sebesar 46,15 ton dan asam sebesar 33,14 ton. Selain itu, produksi buah mangga dan pisang menjadi produksi buah-buahan tertinggi di Kota Bima yaitu 14,96 dan 10,61 ton. Keterbatasan air dan kemarau panjang menjadi tantangan tersendiri bagi petani dalam upaya peningkatan produktivitas sektor pertanian Kota Bima.

Pada sektor peternakan, Kota Bima dikenal dengan produksi sapi, kambing, dan kerbau. Selama tahun 2023, produksi daging ternak sapi potong, kambing, dan kerbau masingmasing yaitu 415,65 ton, 119,91 ton, dan 7,02 ton. Pengembangan infrastruktur peternakan, termasuk fasilitas kesehatan hewan dan akses pasar yang memadai, menjadi prioritas untuk meningkatkan kesejahteraan peternak dan produksi hewan ternak yang berkualitas.

Sementara itu, potensi sektor perikanan Kota Bima didominasi oleh produksi ikan tangkap air laut, budidaya, dan tambak masing-masing yaitu 2.410,10 ton; 435,94 ton; dan 333,17 ton. Upaya pengelolaan yang berkelanjutan, pemantauan sumber daya laut, serta dukungan terhadap nelayan lokal dalam hal teknologi dan akses pasar menjadi kunci dalam mengoptimalkan potensi sektor perikanan di daerah ini.

Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Bima, Kota Bima Dalam Angka 2024

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Follow Us

Follow us on Facebook Subscribe us on Youtube Contact us on WhatsApp