Kondisi Pendidikan di NTB: Jumlah Sekolah dan Guru

0Shares

Pendidikan merupakan hak semua warga negara seperti tertuang dalam Undang undang Dasar 1945. Pemerintah selalu mengupayakan pembangunan pendidikan yang merata, inklusif, dan berkualitas untuk semua lapisan masyarakat, tanpa melihat umur, gender, kemampuan ekonomi, keterbatasan fisik, dan sebagainya. Perserikatan Bangsa bangsa (PBB) mencanangkan Program Pendidikan untuk Semua (Education for All) termasuk di dalamnya Pendidikan Anak Usia dini dan Wajib Belajar. Pada tahun 2021, capaian Angka Partisipasi Kasar Pendidikan Anak Usia Dini (APK PAUD) di NTB untuk anak usia 3-6 tahun sebesar 41,01 persen. APK PAUD anak perempuan (41,73 persen) lebih tinggi dibandingkan anak laki-laki (40,33 persen). Berdasarkan tipe daerah, APK PAUD perkotaan (40,59 persen) lebih tinggi dibandingkan perdesaan (41,44 persen). Namun capaian ini masih jauh dari target RPJMD Provinsi NTB tahun 2021 sebesar 80,72 persen.

Partisipasi penduduk bersekolah pada jenjang tertentu dapat dilihat dari Angka Partisipasi Kasar (APK). Nilai APK cenderung mengalami penurunan seiring dengan meningkatnya jenjang pendidikan. APK untuk jenjang SD/sederajat (107,23) sudah melebihi 100 persen. Artinya selain anak usia 7-12 tahun, terdapat anak usia kurang dari 7 tahun dan/atau lebih dari 12 tahun yang sedang bersekolah pada jenjang SD. Nilai APK SMP 93,72 dan APK SMA 93,75. Angka partisipasi untuk SMP dan SMA berbeda antara daerah perkotaan dan perdesaan. Partisipasi sekolah menengah juga berbeda menurut tingkat ekonomi keluarga.

Berdasarkan data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan semester ganjil tahun 2021, menunjukan pada masa 2020/2021, yaitu jumlah sekolah negeri sebesar 158 dan sekolah swasta mencapai angka 1838, sehingga total yaitu sebanyak 1996 sekolah. Berdasarkan kab/kota, Kab. Lombok Barat menempati urutan pertama dengan total 479, disusul Kab. Lombok Tengah dan Lombok Timur dengan angka 347 dan 335. Terendah yaitu Kab. Bima dan Kab. Lombok Utara dengan sama-sama di angka 81 sekolah.

Jumlah kab/Kota lainnya yaitu: Kab. Sumbawa (201), Dompu (122), Sumbawa Barat (145), Kota Mataram (95) dan Kota Bima (110).

Dilihat dari jumlah guru, total guru negeri yaitu 906 dan swasta sebesar 5589. Terbesar yaitu Kab. Lombok Timur dengan angka 1701, disusul Kab. Lombok Tengah sebesar 1126 dan Kab. Bima 815. Terendah yaitu Kab. Dompu sebanyak 228 dan Kab. Lombok Utara sebesar 274 guru.

Sedangkan untuk Kab/Kota lainnya yaitu masing-masing: Lombok Barat (400), Sumbawa (584), Sumbawa Barat (400), Kota Mataram (581), dan Kota Bima (386).

Sesuai dengan jumlah sekolah dan guru di atas, maka belum terjadi keseimbangan angka jumlah sekolah berbanding lurus dengan jumlah guru, contohnya yaitu Kab. Bima, jumlah guru melampaui jumlah sekolah yang mendapatkan angka terendah.

Berdasarkan data keseluruhan, jumlah sekolah mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya. Jenjang pendidikan dengan pertumbuhan sekolah tertinggi adalah SMP yaitu sebesar 0,63 persen. Meskipun jumlah sekolah swasta lebih banyak dibanding sekolah negeri pada jenjang SMA dan SMK, jumlah peserta didik pada sekolah negeri masih mendominasi. Terdapat kesenjangan jumlah peserta didik yang cukup besar antara SMK negeri dan swasta yaitu 70,27 persen dan 29,73 persen. Angka Melek Huruf (AMH) untuk penduduk 15 tahun ke atas sebesar 87,39 persen. Rata-rata lama sekolah penduduk usia 25 tahun ke atas di NTB 7,38 tahun atau setara kelas 1 SMP. Sebanyak 22,87 persen penduduk 15 tahun ke atas tidak memiliki ijazah dan hanya 9,18 persen yang menamatkan pendidikan hingga perguruan tinggi.

Sesuai dokumen BPS “Statistik Pendidikan Provinsi NTB 2021” terlihat bahwa target RPJMD yang sudah tercapai hanya satu indikator yaitu APK SD/sederajat. Indikator lain masih berada di bawah target.

Sumber: Badan Pusat Statistik NTB, Statistik Pendidikan Provinsi NTB Tahun 2022

Editor: Zaki Akbar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Follow Us

Follow us on Facebook Subscribe us on Youtube Contact us on WhatsApp