Info WilayahULASAN

IPM Seluruh Provinsi Meningkat, NTB Urutan 26 dan Pertumbuhan Lambat dari Tahun Sebelumnya

0Shares

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan indikator capaian pembangunan kualitas hidup masyarakat yang disusun berdasarkan tiga dimensi dasar, yaitu umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, dan standar hidup layak. Selama periode 2021-2023, IPM Indonesia tumbuh positif dan semakin cepat, seiring dengan pemulihan ekonomi yang berdampak terhadap pertumbuhan pengeluaran riil per kapita yang disesuaikan dan komponen lain yang juga tumbuh secara konsisten.

Perkembangan IPM di tingkat daerah juga menunjukkan hal yang semakin baik, bahkan sebagian diantaranya mengalami percepatan. Disparitas IPM di tingkat daerah juga cenderung mengecil karena daerah dengan capaian IPM yang lebih rendah cenderung tumbuh lebih tinggi dibandingkan daerah yang lain.

Pertumbuhan IPM 2023 menurut gender juga menunjukkan gambaran yang samakin baik, IPM laki-laki dan perempuan tumbuh positif. IPM perempuan tumbuh lebih cepat dibandingkan laki-laki sehingga memperkecil selisih antara keduanya dan meningkatkan capaian Indeks Pembangunan Gender (IPG).

IPM Indonesia

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia tahun 2023 mencapai 74,39, meningkat 0,62 poin (0,84 persen) dibandingkan tahun sebelumnya (73,77). IPM 2023 tumbuh lebih cepat dibandingkan tahun sebelumnya. Seluruh dimensi pembentuk IPM meningkat, terutama standar hidup layak dan pengetahuan.

Pada dimensi umur panjang dan hidup sehat, bayi yang lahir pada 2023 memiliki harapan untuk dapat hidup hingga 73,93 tahun, meningkat 0,23 tahun dibandingkan dengan mereka yang lahir pada tahun sebelumnya. Pada dimensi pengetahuan, Harapan Lama Sekolah (HLS) penduduk umur 7 tahun meningkat 0,05 tahun dibandingkan tahun sebelumnya, dari 13,10 tahun menjadi 13,15 tahun. Sementara itu, Rata-rata Lama Sekolah (RLS) penduduk umur 25 tahun ke atas meningkat 0,08 tahun, dari 8,69 tahun pada 2023 menjadi 8,77 tahun pada 2023. Dimensi standar hidup layak yang diukur berdasarkan pengeluaran riil per kapita per tahun yang disesuaikan meningkat 420 ribu rupiah (3,66 persen) dibandingkan tahun sebelumnya.

Pembangunan manusia di Indonesia terus mengalami kemajuan. Sejak 2020, status pembangunan manusia Indonesia sudah berada di level “tinggi”. Selama 2022-2023, IPM Indonesia rata-rata meningkat sebesar 0,72 persen per tahun, dari 72,81 pada 2020 menjadi 74,39 pada 2023.

Umur Harapan Hidup saat lahir (UHH) yang merepresentasikan dimensi umur panjang dan hidup sehat terus meningkat dari tahun ke tahun. Selama periode 2020 hingga 2023, UHH telah meningkat sebesar 0,56 tahun atau rata-rata tumbuh sebesar 0,25 persen per tahun. Pada 2020, UHH Indonesia adalah 73,37 tahun dan pada 2023 mencapai 73,93 tahun. Kedua indikator pembentuk dimensi pengetahuan juga terus meningkat. Selama periode 2020 hingga 2023, HLS Indonesia rata-rata meningkat 0,43 persen per tahun, sementara RLS meningkat 1,13 persen per tahun. Sementara itu, untuk dimensi standar hidup layak, indikator pengeluaran riil per kapita per tahun yang disesuaikan masyarakat Indonesia meningkat sebesar 2,09 persen per tahun selama periode 2020 hingga 2023. Pada tahun 2020 pengeluaran riil per kapita yang disesuaikan mencapai Rp11.013.000, meningkat menjadi Rp11.899.000 pada tahun 2023.

Pada 2023, status pembangunan manusia di Kalimantan Barat meningkat dari “sedang” menjadi “tinggi”, dengan capaian IPM sebesar 70,47. Selain Kalimantan Barat, dalam kurun waktu 2020-2023 peningkatan status dari “sedang” ke “tinggi” juga dicapai Gorontalo dan Maluku Utara sejak tahun 2022. Dengan peningkatan status pembangunan manusia tersebut, jumlah provinsi dengan status pembangunan manusia “tinggi” (70 ≤ IPM< 80) menjadi sebanyak 28 provinsi, status “sedang” (60 ≤ IPM < 70) sebanyak 4 provinsi, dan tidak ada provinsi dengan status “rendah” (IPM < 60). Sementara itu, DKI Jakarta dan D.I. Yogyakarta menjadi provinsi dengan status capaian pembangunan manusia “sangat tinggi” (IPM ≥ 80).

IPM Provinsi NTB

Sejalan dengan peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Indonesia, IPM di seluruh provinsi juga mengalami peningkatan pada tahun 2023. Posisi IPM tertinggi dan terendah tidak mengalami perubahan sejak lima tahun terakhir. DKI Jakarta (83,55) selalu meraih posisi IPM tertinggi sedangkan Papua (63,01) berada di posisi terendah. Meskipun memiliki nilai IPM terendah, Papua merupakan provinsi dengan peningkatan IPM tercepat yaitu sebesar 1,37 persen. Jika dibandingkan dengan capaian nasional, terdapat 14 provinsi dengan capaian IPM di atas nasional. Jumlah tersebut tidak mengalami perubahan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Pada tahun 2023, hampir seluruh provinsi mengalami peningkatan IPM di atas 0,5, hanya Sumatera Barat dan D.I. Yogyakarta yang tercatat mengalami peningkatan IPM di bawah 0,5, masing-masing meningkat sebesar 0,48 dan 0,44. Meskipun DKI Jakarta merupakan provinsi dengan capaian IPM tertinggi, pertumbuhan IPM tahun 2023 masih berada di posisi sebelas (0,94 persen). Sebaliknya, IPM Papua menempati posisi terakhir tetapi memiliki pertumbuhan tercepat.

Selain Papua, dua provinsi lain yang memiliki pertumbuhan IPM di atas angka 1,10 persen adalah provinsi Nusa Tenggara Timur (1,14 persen) dan Papua Barat (1,12 persen). IPM kedua provinsi tersebut secara keseluruhan tumbuh di atas 1,1 persen karena didorong oleh pertumbuhan pengeluaran riil per kapita sebesar 3,5 persen. Meskipun komponen pendidikan kedua provinsi tidak begitu tinggi, adanya kompensasi dari dua indikator lainnya mengakibatkan IPM tumbuh dengan cepat. Peningkatan pengeluaran riil per kapita yang disesuaikan di Nusa Tenggara Timur didukung oleh Penurunan TPT sebesar 0,40 persen poin dan rata-rata upah buruh sebesar 239 ribu rupiah. Sementara itu, peningkatan pengeluaran riil per kapita yang disesuaikan didorong oleh peningkatan angka pekerja formal sebesar 1,73 persen poin dan peningkatan upah buruh/pegawai sekitar empat ratus ribu rupiah.

BPS mencatat, hampir seluruh provinsi di Indonesia mengalami pertumbuhan IPM yang positif, meskipun demikian terdapat 12 provinsi dengan pertumbuhan lebih lambat dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Kedua belas provinsi tersebut adalah Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Sumatera Barat, Bali, Nusa Tenggara Barat, Jawa Barat, Riau, Sumatera Utara, Banten, Jawa Tengah, Aceh, dan Kepulauan Riau.

IPM NTB pada tahun 2020 yaitu 70,46, tahun 2021 70,86, tahun 2022 71,65, tahun 2023 72,37. Dari rincian komponen IPM NTB, UHH mendapat poin 72,02, HLS 13,97, RLS 7,74, Pengeluaran 11.095, sehingga nilai IPM 72,37. Pertumbuhan tahun 2023 dengan angka 1,00%. Capaian IPM NTB tersebut termasuk dalam provinsi dengan pertumbuhan IPM Tercepat, 2023. Namun, sesuai diuraikan di atas, dibandingkan tahun sebelumnya, NTB juga termasuk dalam kategori pertumbuhan lebih lambat, dengan rata-rata pertumbuhan 2020-2023 yaitu 0,90%.

Pertumbuhan IPM NTB

Dari angka yang diperoleh tahun 2023, capaian IPM menandakan NTB memiliki status “tinggi”. Secara peringkat, NTB berada diposisi 26 dari 34 provinsi, atau mendapatkan angka lebih tinggi dari 8 provinsi.

Sumber: Badan Pusat Statistik, Indeks Pembangunan Manusia, 2023

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Follow Us

Follow us on Facebook Subscribe us on Youtube Contact us on WhatsApp