Bupati Lombok Barat Dorong Literasi, Pelibatan Komunitas hingga OPD
Berita LPW – Bupati Lombok Barat, H. Fauzan Khalid, S.Ag, M.Si, terus mengupayakan strategi peningkatan gerakan literasi di Kabupaten Lombok Barat.
Hal itu disampaikan pada agenda bedah buku “Sejelo Nyambang Desa: Dalam Perspektif Pelayanan Publik”, yang diselenggarakan oleh Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Lombok Barat (Dinas Arpus) di Lobby/Pelataran Kantor Dinas Arpus pada Jum’at (27/01/2023).
Usai agenda itu, pada media LPW Bupati menyampaikan upaya yang terus ditingkatkan dengan komunitas hingga melibatkan berbagai perangkat.
“Upaya yang terus ditingkatkan melalui Dinas Perpustakaan yaitu dengan mengundang dan mengunjungi komunitas yang ada di desa-desa hingga beberapa dinas juga dilibatkan”, bebernya.
Ia menyampaikan bahwa hal itu sebagai upaya yang harus dilakukan berkelanjutan untuk meningkatkan literasi. Selain itu, ia menegaskan pentingnya literasi untuk kemajuan pembangunan daerah.
“Pintu untuk meraih kemajuan yaitu membudayakan literasi, kita sebagai Pemerintah Daerah terus mendorong untuk membudayakan literasi”, ujarnya.
Fauzan juga berharap langkah ke depan harus dilakukan bersama-sama oleh semua pihak, dari masyarakat dan juga terpenting penyelenggara pemerintahan untuk memberikan contoh.
“Kami mendorong masyarakat dan kita semua membiasakan literasi karena bangsa ini dibangun oleh tokoh-tokoh yang kutu buku semua dan atas dasar itulah ideologi itu dihasilkan”, tutupnya.
Kepala Dinas Arpus, Saiful Ahkam, juga mempertegas upaya Kabupaten Lombok Barat mengupayakan gerakan literasi sebagai pilar kemajuan pembangunan daerah.
“Hampir satu tahun ini kita berusaha untuk mengundang banyak komunitas terutama mengadakan forum setiap bulan, acara bedah buku, diskusi. Itu sesungguhnya menjadi area tempat kita berkumpul, harus ada rutinitas itu dan Alhamdulillah satu tahun ini berjalan dengan rutin dan melebar” terangnya.
Ahkam menyampaikan pentingnya gerakan yang harus diinisiasi oleh Pemerintah Daerah. Hal itu, untuk memberikan sinyal kepada semua pihak untuk saling berkontribusi.
“Literasi ini penting karena kondisi kita hari ini, hasil survey menunjukan masyarakat kita hanya mampu 6 menit perminggu membaca buku atau informasi referensi, sedangkan online kita bisa menghabiskan 3,9 jam per hari”, lanjutnya.
Ia menyatakan hal itu menjadi tantangan yang perlu direspon oleh semua pemangku kepentingan.
“Ini menjadi PR untuk kita semua, literasi digital juga harus kita kembangkan, literasi konvensional juga jangan mandek”, ujarnya.
Untuk itu, pihaknya juga mengajak beberapa perangkat daerah lain untuk berperan merawat gerakan literasi.
“Setiap bulan ini kita berkumpul dengan berbagai pihak, bahkan OPD terkait sesuai tema, mereka diminta hadir dan mengembangkan upaya literasi menjaring masyarakat. BPMD menjadi OPD yang strategis, kemudian Desa maupun Kecamatan, yang mempunyai kekuatan mempengaruhi ditingkat desa”, tutupnya.
Laporan: Owen
Editor: Mu’amar Adfal, S.H
Saksikan juga ulasan di Youtube Chanel LPW NTB: