BeritaKegiatan

Bank sampah, perpustakaan terintegrasi hingga pengaduan korban kekerasan, LPW NTB dan LAKPESDAM NU NTB bangun kerjasama

0Shares

LPW NTB – Direktur Lembaga Pengembangan Wilayah Nusa Tenggara Barat (LPW NTB), Taufan, menerima kunjungan Muhammad Jayadi selaku Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Nusa Tenggara Barat (Lakpesdam NU NTB) pada Rabu (19/01). Ketua Lakpesdam NU NTB, ditemani pula oleh pengurus dan barisan muda penggerak NU NTB.

Taufan mengatakan bahwa agenda kunjungan merupakan bentuk silaturahmi, pembahasan langkah kolaboratif, menghubungkan pilar sosial dan penguatan kelembagaan.

“Agenda rutinitas silaturahmi, karena sebelumnya juga kita mengunjungi Lakpesdam NU, kali ini tentu berbeda, ada energi dan spirit yang lebih besar”, terangnya.

Bang Jay, panggilan akrab Muhammad Jayadi, menyampaikan pula bahwa agenda kunjungan merupakan silaturahmi untuk sama-sama memperkuat peran kelembagaan.

Dengan spirit, basis gagasan dan sumber daya yang dimiliki LPW NTB, Bang Jay menyatakan senada dengan spirit dan gerakan NU, menyentuh dan menghubungkan masyarakat sampai tingkat bawah,

“Kami senang dan berharap usaha kolaboratif ke depan, melihat visi dan misi LPW NTB serta kegiatan yang kami perhatikan, nanti bisa sama-sama mendorong pengelolaan sampah berbasis bank sampah, edukasi melalui literasi dan menghubungkan perpustakaan ruang literasi dengan konsep pengaduan untuk mendeteksi kekerasan yang dialami oleh anak, perempuan atau kejahatan lainnya di masyarakat”, bebernya.

Di akhir, Taufan mengingatkan bahwa penguatan kolaborasi adalah kunci mewujudkan tujuan nasional. Pilar-pilar sosial harus terus dijaga dan dirawat, karena inti dari implementasi kebijakan adalah masyarakat tingkat bawah.

“Kita sadar, peran masyarakat adalah kunci utama, program tidak akan efektif kalau hanya sampai tataran instansi atau lembaga pemerintah, seolah hanya menyelesaikan pekerjaan, laporan dan tepuk tangan”, singgungnya.

Menurut Taufan, negara sudah mengamantkan setiap undang-undang pengaturan tentang peran masyarakat, baik secara individu maupun melalui lembaga kemasyarakatan.

Peran dari lembaga non pemerintah pun diharapkan mampu mengimbangi dan mengawasi kinerja pemerintah, “Tidak hanya menjadi operator program atau semacam event organizer, lembaga non pemerintah atau lembaga kemasyarakatan harus selalu menempatkan hakikatnya di dalam tubuh masyarakat”, ungkapnya.

Untuk itu, Taufan bersemangat memperkuat kerjasama maupun kolaborasi dengan berbagai kelembagaan.

“Semakin banyak kelembagaan tentu bagus untuk gerakan kolektif, dengan pikiran membangun Indonesia. Pola yang dibangun Lakpesdam NU dan LPW NTB, memiliki kesamaan gerakan yang mampu memacu getaran mewujudkan pembangunan berkelajantuan menuju Indonesia Maju,” tutupnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Follow Us

Follow us on Facebook Subscribe us on Youtube Contact us on WhatsApp